Perjalanan Darwin Airline dalam Dunia Penerbangan – Saat ini, ada banyak maskapai penerbangan. Di tiap negara, hampir selalu ada maskapai penerbangan yang menyediakan jasa penerbangan dengan jalur yang berbeda-beda. Persaingan antar satu perusahaan penerbangan pun semakin giat karena sektor transportasi udara semakin banyak digemari. Transportasi udara semakin banyak diakses karena jarak dan waktu tempuh yang sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin bepergian dalam jarak yang cukup jauh dan tidak ingin membuang waktu yang terlalu dalam perjalanan. Dalam kompetisi antar maskapai ini, tidak jarang ada juga yang akhirnya gulung tikar dan berhenti beroperasi karena berbagai faktor. Salah satu yang mengalaminya adalah Darwin Airline. Maskapai yang beroperasi di benua Eropa ini hanya mampu bertahan beberapa tahun hingga akhirnya sudah tidak bisa lagi menyediakan jasa penerbangan.
Darwin Airline adalah satu dari sekian banyak maskapai yang beroperasi di benua Eropa. Secara lebih spesifik, maskapai ini dulunya beroperasi di negara-negara yang berada di wilayah Eropa bagian barat. Maskapai ini pun tidak hanya melayani penerbangan domestik dalam cakupan wilayah satu negara saja, tapi juga penerbangan internasional di beberapa negara Eropa bagian barat. Dari markasnya, Darwin Airline berpusat di negara Swiss. Ini menjadi tanah kelahiran maskapai ini, dan sempat menjadi salah satu maskapai yang cukup populer di negara ini dan negara-negara lain di wilayah tersebut. Bandara yang menjadi basis operasinya adalah Bandara Lugano, dan ada juga Bandara Jenewa yang menjadi basis lainnya. Negara yang berada di jalur internasional maskapai ini meliputi Kroasia, Spanyol, Jerman, Britania Raya, Belanda, Prancis, serta Italia.
Dari sejarah berdirinya, maskapai ini resmi berdiri pada 12 Agustus 2003. Pada tanggal ini, maskapai masih belum benar-benar beroperasi. Layanan penerbangan baru benar-benar tersedia mulai 28 Juli 2004. Ada rentang waktu hampir satu tahun sebagai masa persiapan yang dibutuhkan oleh maskapai ini untuk benar-benar sepenuhnya beroperasi. Dalam perjalanannya, maskapai ini mengalami beberapa perkembangan yang disebabkan akuisisi dan penjualan saham. Salah satu yang signifikan terjadi pada tanggal 17 November 2013. Pada tanggal ini, Etihad Airways membeli saham dari Darwin Airline. Besaran sahamnya pun terbilang besar, yaitu sepertiga dari total keseluruhan saham yang dimiliki oleh maskapai ini. Karena hal ini, ada perubahan yang cukup signifikan pada maskapai asli Swiss ini. Setidaknya, yang sangat tampak adalah perubahan nama menjadi Etihad Regional. Nama ini menjadi brand baru yang ditetapkan usai pembelian saham oleh Etihad Airways.
Walau terjadi perubahan merk, ini tidak sepenuhnya berdampak pada operasi dan kinerja di belakang layar dari maskapai ini. Semuanya masih beroperasi secara relatif normal. Selain itu, identitas dari Darwin Airline tidak sepenuhnya dihilangkan dengan adanya Etihad Regional ini. Secara eksplisit, ada keterangan yang menyebutkan bahwa Etihad Regional ini dioperasikan oleh Darwin Airline. Pernyataan ini tentu menunjukkan bahwa maskapai asal Swiss ini tetap menjadi tokoh penting dalam perkembangan maskapai ini. Walau demikian, hal ini tidak berjalan cukup lama.
Baca juga : Informasi tentang Darwin Airline
Merk baru yang ditetapkan ini ternyata baru benar-benar diterapkan di badan pesawat pada 17 Januari 2014. Proses ini memang memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, di tahun 2014 ini pula kemudian Darwin Airline mulai mengalami kemunduran hingga akhirnya resmi berhenti beroperasi dalam menyediakan layanan penerbangan. Salah satu faktor yang menyebabkan ini adalah ketetapan atau keputusan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Dalam keputusan ini, pencegahan terhadap beroperasinya perusahaan penerbangan Swiss diberlakukan. Oleh karena itu, secara signifikan jalur penerbangan pun mulai hilang hingga akhirnya perusahaan berhenti beroperasi.
